HUJAN

Jumat, 31 Mei 2013

pengalaman

promosi










pengalam itu menurut saya ada dua macam
pertama pengalaman yang langsung kita rasakan dampakny dan yang kedua ialah pengalaman berdasarkan pengamatan kita kepada orang lain . maksudnya ketika seseorang mengalami suatu kejadian dan pada saat itu kita melihat dengan jelas kejadian itu dari situ kita bsa mengambil suatu pelajaran walaupun bukan kita sendiri yang langsung mengalaminya.

makalah determinasi pendapatan untuk mata kuliah ekonomi makro

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapakan kehadiran Allah Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya karya tulis dengan judul “Determinasi pendapatan nasional ”, dapat penulis selesaikan dengan baik.
Karya tulis ini disusun dengan dua maksud utama, yaitu : ( 1 ) untuk tugas  Mata Kuliah ekonomi makro dan ( 2 ) untuk memberikan gambaran tentang apa itu determinasi pendapatan nasional .
Penulis menyadarai bahwa karya tulis ini masih terdapat kekurangan, baik dari aspek sistematika penulisan, maupun dari aspek bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, semua saran dan kritikan yang bertujuan memperbaiki karya tulis ini, penulis terima dengan senang hati. Dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca. Penulis juga mohon maaf jika ada kesalahan kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca dan jika ada kebenarannya maka itu datanganya dari Allah SWT semata-mata. Amin... Ya Rabbal Alamin.
                                                                                                             Jambi, April 2013


                                                                                                                         Penulis





            
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
  1. Determinan GNP ..................................................................... ................3
  2. Pengertian komsumsi dan tabungan..........................................................3
  3. Investasi......................................................................................................4
  4. Investasi dan pembentukan modal..............................................................6
  5. Konsumsi dan Investasi .............................................................................7
BAB III PENUTUP
  1. Kesimpulan ..................................................................................11
  2. Saran-Saran ..................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 12







DETERMINAN GNP

         Perubahan GNP yang bukan di sebabkan semata – mata karena perubahan tingkat harga, melainkan karena adanya perubahan riildi dalam GNP (juga GDP).GNP terbentuk dari empat komponen besar, yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor neto. Perubahan salah satu saja di antara keempat unsur ini sudah barang tentu akan menyebabkan terjadinya perubahan di dalam GNP, dan juga perubahan terhadap seluruh konsep GNP yang mengiringinya. Dari keempat unsur GNP itu, hanya dua yang akan di bahas secara agak panjang lebar, yaitu :
A.      Konsumsi dan tabungan dan juga
B.      Investasi
Kedua unsur yang akan di bicarakan ini, merupakan unsur yang paling esensial bagi sebuah perekonomian, dan sudah cukup bagi tegaknya sebuah perekonomian, sekalipun tanpa adanya kedua unsur yang lainnya. Adanya unsur konsumsi dan investasi sudah cukup bagi sesuatu keadaan untuk di sebut sebagai suatu perekonomian sekalipun baru sebagai closed and private economy (perekonomian yang tertutup dan swasta). Artinya, di dalam perekonomian itu, GNP-nya hanya terbentuk dan unsur konsumsi dan investasi saja, tanpa adanya unsur pemerintah(itulah sebabnya disebut perekonomian swasta), maupun hubungan dengan luar negri (itu pula sebabnya di sebut perekonomian tertutup – yakni tertutup dari dunia luar).
A.    Konsumsi dan Tabungan
1.     Pengertian
 Apabila seseorang menerima GNP dari hasil bekerjanya, ia pun akan segera merencanakan untuk membelanjakan GNPnya itu,setelah dikurangi segala kewajibannya tentunya (seperti pajak,zakat dsb).secara teknis pernyataan tersebut diatas dapat ditulis sebagai berikut :
Y = C+S
Y = GNP                                                                 
C = (pengeluaran) komsumsi
S = (pengeluaran) tabungan
Di dalam ilmu ekonomi, konsumsi diartikan penggunaan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi (the use of goods and services in the statisfaction of human wants). Konsumsi haruslah di anggap sebagai maksud serta tujuan yang esensial dari produksi. Atau dengan perkataan lain, produksi merupakan alat bagi konsumsi. Melalui kenyataan – kenyataan itu, dapatlah di ambil semacam kesimpulan bahwa produksi itu di perlukan, selama masih di perlukan pula konsumsi. Kalau saja misalnya, sekalipun sama sekali tidak realistis konsumsi-berhenti sama sekali, dalam arti bahwa masyarakat tidak memerlukan konsumsi lagi, produksi pun tidak diperlukan lagi. Akan tetapi, logika ini tidak dapat berlaku sebaliknya, yakni tidak dapat di katakan bahwa apabila produksi berhenti, konsumsi pun harus berhenti pula.
2.     Konsumsi Produktif dan Konsumsi Akhir
Apabila dipergunakan tanpa kualifikasi apa pun, istilah”konsumsi” itu, di dalam ilmu ekonomi, akan secara umum di artikan sebagai penggunaan barang – barang dan jasa – jasa yang secara langsung akan memenuhi kebutuhan manusia. Namun, harap diingat bahwa beberapa macam barang, seperti mesin –mesin maupun bahan mentah, di pergunakan untuk menghasilkan barang lain. Hal ini dapa kita sebut sebagai konsumsi produktif (productive consumption), sedangkan konsumsi yang langsung dapat memuaskan kebutuhan di sebut sebagai konsumsi akhir (final consumption). Sekarang ini sudah tidak ada lagi ada yang memperdebatkan, bahwa makanan yang di makan oleh para buruh demi pekerjaan mereka adalah konsumsi produktif.
produktif, jika tiada ketentuan apa pun, yang di maksud dengan istilah konsumsi pada uraian – uraian sesudah ini adalah konsumsi akhir (final consumption), yakni konsumsi yang langsung memberikan kepuasan.
3.     Hasrat untuk Mengonsumsi
Apabila kita kembali pada rumus  y= c + s yang dimana Y adalah GNP, C adalah konsumsi (agregat), S adalah tabungan (agregat). Konsumsi itu tergantung pada (atau merupakan fungsi dari) GNP.
Menilik persamaan ini, memang tidak perlu di terangkan lagi bahwa konsumsi (juga tabungan) merupakan fungsi dari GNP. Hubungan antara konsumsi dan GNP seperti ini dapatlah di tuliskan dengan singkat: C = f (Y), atau kadang – kadang lebih disingkatkan lagi dengan C(Y) saja.
Berikutnya dapat disampaikan bahwa antara konsumsi dan GNP terdapat hubungan positif. Artinya apabila GNP meningkat, konsumsi pun akan meningkat pula. Sebaliknya, apabila GNP turun, konsumsi pun merosot pula.hubungan yang erat antara konsumsi dan GNP seperti ini disebut atau diberi nama propensity to consume (hasrat untuk mengonsumsi).
Suatu hal yang perlu diingat adalah bahwa baik konsumsi, GNP, maupun tabungan yang dimaksudkan diatas mmerupakan variabel – variabel total atau variabel – variabel agregat (aggregate variabels yakni variabel – variabel yang berlaku untuk seluruh perekonomian), bukannya merupakan variabel – variabel individual (individual variabels)  yang berlaku untuk orang seorang, sekalipun kebenaran yang di kandungnya sampai batas tertentu berlaku juga bagi kehidupan orang seorang. Dengan demikian, yang dimaksudkan dengan variabel Y adalah GNP, sedangkan C adalah konsumsi agregat. Sementara itu S adalah tabungan agregat.
4. Fungsi Konsumsi Linier



B.    Investasi
Dari bahasa inggris, kata investement di terjemahkan sebagai investasi, ke dalam bahasa indonesia, yaitu penanaman modal. Bersama – sama dengan konsumsi investasi telah membentuk sebuah atau sebentuk perekonomian dua sektor dimana campur tangan pemerintah maupun hubungan luar negeri tidak ada. Namun apakah investasi itu?
Perhatikanlah apa yang di katakan oleh profesor Ny.Joan Robinson di bawah ini:
“ Dalam percakapan biasa kita mungkin berkata:’saya telah berinvestasi sebanyak $100 berupa saham maskapai asuransi dalam negeri’, tetapi dalam hal ini ‘penanaman modal’ tidaklah berarti membeli selembar karcis, melainkan membuat satu satu penambahan kepada persediaan barang yang telah ada. Anda tidaklah menanam modal (melakukan investasi) apabila anda melakukan obligasi ; Anda baru di katakan menanam modal apabila anda menyebabkan – misalnya – sebuah rumah didirikan .” [1]
sekalipun itu adalah kertas saham bukanlah investasi. Investasi, sementara itu, haruslah berarti penambahan barang – barang modal baru (new capital formation).
Di dalam sebuah perekonomian swasta, GNP terbentuk dari penjumlahankonsumsi dan investasi. Secara lebih umum, dapat pula di sebutkan bahwa income terbentuk dengan atau dari konsumsi dan investasi. Jelasnya, konsumsi di tambah dengan tabungan, atau: GNP (dalam sebuah perekonomian dua sektor) niscaya dikeluarkan untuk dua tujuan, yaitu konsumsi dan tabungan. Kalau kedua hal itu dituliskan dalam bentuk persamaan, akan terlihat sebagai berikut:
ü  Y = C + S
ü  Y = C + I
Kedua persamaan itu sudah barang tentu akan membawa kepada suatu kesimpulan logis, yaitu sebagai berikut:
(c) S = I
Artinya, besarnya tabungan itu harus sama dengan investasi. Melihat persamaan ini, tidak jarang orang yang akan terheran – heran. Apakah maksud persamaan itu? Apakah setiap orang yang menabung itu persis pada saat itu juga ia pun pasti menanam modal atau berinvestasi? Apakah tabungan itu sendiri an - sich menyebabkan terjadinya investasi? Tidak! Tabungan itu sendiri tidaklah menyebabkan terjadinya penanaman modal atau investasi. Baik tabungan maupun investasi dilakukan orang masing – masing dengan tujuan yang berbeda – beda dan di kerjakan oleh orang – orang yang tidak sama pula.
                Apabila sesuatu perusahaan memperoleh kesempatan untuk melakukan investasi, pemiliknya niscaya akan merasa tergoda untuk memasukkan kembali sebagian dari laba yang di perolehnya ke dalam perusahaan (jadi laba itu tidak di nikmatinya) untuk di  tanam kembali. Istilah undivided profit atau undistributed profit. Undivided profit (atau undistributed profit) itu merupakan bagian dari laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham karena pelbagai pertimbangan. Salah satu pertimbangan itu adalah bagian laba yang tidak di bagikan itu akan ditanamkan kembali untuk memperbesar usaha.
                GNP ( = Y) yang terdapat di dalam persamaan (a) dan (b) di atas seharusnyalah dibaca dengan cara yang berbeda. Y pada persamaan (a) menyatakan pengeluaran, sedangkan Y pada persamaan (b) itu menyatakan produk. Dengan ini semakin jelaslah bahwa investasi bukanlah semata – mata berarti suatu pembelian saham dan sebagainya. Investasi di hasilkan dari suatu proses produksi dan bukannya dari hanya sesuatu proses  jual beli.
Dalam pada itu, menurut penggunaanya, terdapat tiga macam pengeluaran untuk investasi, yaitu untuk keperluan :
1.      Konstruksi (construction)   ;
2.      Rehabilitasi atau perbaikan (rehabilization); dan
3.      Ekspansi atau perluasan (expansion).
Konsturksi adalah pembangunan atau pendirian sesuatu yang sama sekali baru. Pendirian sebuah bangunan baru merupakan salah satu contoh untuk konstruksi ini. Apabila bangunan itu pada suatu saat rusak, entah apa sebabnya, kemudian diperbaiki, pengeluaran ini merupakan pengeluaran untuk keperluan rehabilitasi. Sementara itu, apabila gedung tadi perlu di perluas, perluasan inilah yang di mkasudkan dengan istilah ekspansi.
Menurut jenisnya, investasi juga terdiri dari tiga kategori, yakni:
Ø  Stok barang modal bisnis (business capital stock)
Ø  pembangunan rumah tempat tinggal (residential buildings)
Ø  perubahan persediaan (change in business inventories).
Stok barang modal bisnis adalah peralatan produksi bisnis yang baru diadakan. Investasi adalah penambahan persediaan barang modal baru. Penekanan hendaklah di letakkan pada kata penambahan
INVESTASI DAN PEMBENTUKAN MODAL
                                                   

1. Investasi
            Investasi adalah penambahan stok modal di suatu negara seperti bangunan, peralatan produksi dan barang – barang inventaris dalam waktu satu tahun. Investasi merupakan pengorbanan konsumsi saat ini untuk memperbesar konsumsi di masa mendatang. Termasuk tindakan kita untuk tidak membelanjakan uang yang ada. Akan tetapi menurut para pakar ekonomi investasi merupakan produksi barang-barang modal tahan lama.

2.   Determinasi DNP dengan faktor Pemerintah
            Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah merupakan konsumen terbesar, oleh karena intu dalam menghitung GNP harus mengikut sertakan nilai produk yang dikonsumsi atau diinvestasikan oleh seluruh bangsa secara kolektif. Dengan demikian kita harus memasukan barang-barang pribadi dan barang-barang yang berupa fasilitas umun.
            Pengeluaran pembayaran transfer hanya memasukan pembelanjaan pemerintah terhadap barang dan jasa dan tidak memasukan pengeluaran terhadap pembayaran trasnfer.
            Pembayaran transfer pemerintah adalah pembayaran pemerintak kepada individu-individu yang tidak dipakai untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai penghasilannya. Pengeluaran pemerintah berupa bantuan tunjangan kepada para pengenggur, uang pensiun, bantuan bagi anak yatim piatu atau orang cacat termasuk pembayaran transfer.

3. Kaitan Investasi Dengan Tabungan
            Salah satu kaitan penting dalam perhitungan pendapatan nasional adalah kaitan antara tabungan dan investasi. Untuk mengukur investasi dapat dilakukan dengan pendekatan arus barang dan pendekatan arus penghasilan/biaya.
KONSUMSI DAN INVESTASI

1. Konsumsi dan Tabungan
            Konsumsi adalah komponen tunggal terbesar dari GNP mencangkup 66% dari pengeluaran total. Komponen utama dari konsumsi adalah perumahan, kendaraan bermotor, makanan dan pelayanan kesehatan.
            Ada tiga komponen utama konsumsi :
1.      Barang-barang tahan lama seperti mobil.
2.      Barang-barang tidak tahan lama seperti makanan
3.      Jasa-jasa seperti seperti pendidikan tinggi.
Tabungan, merupakan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi. Jadi tabungan adalah pendapatan dikurangi konsumsi.

2. Fungsi Konsumsi
            Fungsi konsumsi menunjukan hubungan hubungan antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan disposibel perorangan.
            Titik impas ( break even point ) terjadi bilamana tingkat pengeluaran tepat sama dengan pendapatan disposibel.
            Faktor-faktor yang menentukan konsumsi adalah :
a.       Pendapatan disposibel
b.      Pendapatan permanen adalah tingkat pendapatan yang akan diterima rumah tangga
c.       Kekayaan atau faktor lain, kekayaan membuktikan bahwa kekayaan yang lebih tinggi mengakibatkan konsumsi lebih tinggi.

3. Fungsi Tabungan
            Fungsi tabungan menunjukan hubungan antara tingkat tabungan dengan tingkat pendapatan.
a.      MPC ( marginal propensity to consume )
Adalah tambahan jumlah pengeluaran konsumsi oleh masyarakat sejalan dengan peningkatan pendapatan, atau tambahan konsumsi akibat naiknya pendapatan.
MPC = ^C
            ^ Yd 
b.      MPS ( marginal propensity to save )
Adalah tambahan pendapatan yang digunakan untuk tambahan tabungan atau tambahan menabung sebagai akibat dari tambahan pendapatan.
                        MPS =  ^S 
                                    ^Yd

c.       APC ( Average propensity to consume )
Atau kecenderungan mengkonsumsi rata-rata pada tingkat pendapatan nasional tertentu artinya perbandingan antara besarnya suatu konsumsi pada suatu tingakat pendapatan nasional dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri.
APC  =  Cn
              Yn
d.      PTC ( Propensity to consume )
Adalah kecenderungan untuk mengkonsumsi atau kecenderungan individu-individu untuk mengeluarkan sebagian dari pendapatan mereka untuk tujuan konsumsi.
PTC  =  C
              Y
e.       APS ( average propensity to save )
Atau kecenderungan menabunga rata-rata. Pada waktu rumah tangga mengambil tabungan, maka nilai APS negatif. Sebaliknya pada waktu pendapatan disposibelnya tidak dibelanjakan, maka APS positif. Selain itu kenaikan pendapatan disposibel akan menaikan konsumsi rumah tangga. Tetapi jika kenaikan konsumsi lebih kecil dari pendapatan disposible, maka kelebihan disposibel itu akan ditabung.
APS  =  S
             Yd
f.       PTS ( propensity to save )
Adalah kecenderungan individu untuk mengeluarkan sebagian pendapatannya untuk tabungan.

          PTS  =   S
                        Y



4.    Fungsi Investasi
a.      Fungsi Investasi
Adalah hubungan antara investasi dengan faktor yang mempengaruhinya. Ada dua peran investasi dalam makroekonomi :
1.      Investasi merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan tidak mudah habis, maka perubahan besar dalam investasi akan sangat mempengaruhi pernintaan.
2.      Investasi mendorong terjadinya akumulasi modal, penambahan stok bangunan gedung dan peralatan lainnya, akan meningkatkan output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang.

b.      Komponan investasi :
1.                                 Konstruksi baru
2.                                 Peralatan tahan lama
3.                                 Perubahan persediaan

c.       Faktor penentu Investasi
1.                                 Hasil penjualan
2.                                 Biaya
3.                                 Ekspektasi

d.      Kurva permintaan Investasi
Adalah hubungan antara tingkat suku bunga dengan investasi. Untuk mempertimbangkan investasi, perusahaan membandingkan pendapatan tahunan investasi dengan biaya modal tahunan. Selisih antara biaya modal tahunan dengan pendapatan tahunan disebut laba, bila nlaba positif investasi menguntungkan. Sebaliknya bila laba negatif, investasi rugi.

e.       Pergeseran kurva permintaan investasi
Investasi dipengaruhi oleh unsur-unsur lain seperti :
1.                   GNP
2.                   Pajak
3.                   Ekspektasi dan perkiraan masa depan

f.       MEC ( marginal effisiency of capital )
Adalah efisiensi marjinal modal yaitu bila hasi produksi yang diharapkan memberikan pendapatan yang lebih besar daripada harga untuk pembelian barang-barang modal dengan kata lain bila investasi itu menciptakan rate of return over cost atau perbandingan antara rate of return dengan biaya investasi.

g.      Kurva MEC Agregatif
Adalah kurva yang menunjukan jumlah stok kapital nasional yang diinginkan masyarakat pada tingkat suku bunga. Ini berarti masyarakat menghendaki adanya pembentukan modal besar Ko.Ki

h.       MEI ( marginal effisiency of investmet )
Adalah tambahan investasi marginal. Kerva permintaan investasi agregatif mempunya bentuk yang mirip dengan kurva MEC yaitu keduanya berbentuk ke kanan menurun tetapi kedua kurva tersebut berbeda. Kalau investasi merupakan pengertian flow atau aliran, tetapi kapital merupakan stok sekalipun tidak dapat dijumlahkan antara kurva MEC dan MEI tetapi kedua kurva tersebut berhubungan.

i.        Jenis – Jenis Investasi
1.        Investasi bruto dan investasi neto
Investasi bruto adalah tambahan barang – barang modal sebelum dikurangi penyusutan sedangkan investasi neto adalah investasi bruto dikurangi penyusutan.
2.        Investasi Terpengaruh
Adalah investasi yang dilakukan sebagai akibat dari naiknya pendapatan nasional, artinya apabila pendapatan nasional meningkat akan memperbesar pendapatan masyarakat. Dengan kata lain apabila pendapatan nasional meningkat, maka investasi akan barng-barang modal akan meningkat.
















PENUTUP
KESIMPULAN
            Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran Makro Ekonomi  mengajarkan kepada kita tentang perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi tentang prilaku perekonomian secara keseluruhan.
Dalam makro ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen yaitu :
1.      Pengeluaran rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
2.      Pengeluaran pemerintah
3.      Pengeluaran perusahaan ( investasi )
4.      Ekspor dan impor

Dan Tujuan dari Makro ekonomi adalah :
1.        Output tinggi lalu pertumbuhan cepat
2.        Kesempatan kerja yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah
3.        Stabilitas harga dalam pasar bebas
4.      Perdagangan luar Negeri

2. SARAN-SARAN
            Saya sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para pembaca yang saya hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang saya laksanakan. Atas nama diri pribadi saya mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dan masukan yang telah teman-teman berikan. Wassalamualikum warahmatullahi wabarakatu.









DAFTAR PUSTAKA

Budiono. 1985. Teori - Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta. BPFE.
Richard G.lipsey, peter O.Steiner, Pengantar Ilmu Ekonomi Jilid 1,2.Edisi ke enam, Jakarta. Rineka Cipta
Sadono Sukirno. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Bina Grafika
Soediyono R, 1981. Ekonomi Makro Jilid 1,2. Yogyakarta. Liberty.
Samuelson. 1982. Ekonomi Makro. Jakarta. Erlangga
................,. 1985. Ekonomi Jilid 2. Jakarta. Erlangga
Winardi. 1987. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Bandung. Alumi  













               

 


[1] Joan Robinson, Introduction to the theory of Employment, hlm. 16.